Percobaan Tekanan Udara
Senin, 15 Mei 2017
Jumat, 12 Mei 2017
Ilmuwan Selidiki Perilaku Aneh Inti Bumi
Besi adalah salah satu unsur paling penting bagi inti Bumi. Namun, yang masih menjadi misteri adalah bagaimana keadaan besi tersebut ketika menghadapi tekanan dan suhu ekstrim di bagian terdalam Bumi.Para ilmuwan fisika mineral mengembangkan beberapa rangkaian eksperimen terhadap tekanan tinggi pada level ekstrim. Eksperimen ini membuat mereka dapat melakukan investigasi terhadap perilaku besi dalam kondisi yang sama dengan di inti Bumi.Diwartakan Softpedia, Kamis (22/12/2011), mereka melakukan penelitian itu menggunakan beberapa sampel kecil besi, dan mengompresnya dalam diamond anvil cell (DAC), yaitu sebuah alat yang terdiri dari dua buah berlian yang memiliki permukaan datar di bagian bawahnya dan sisinya satu sama lain diletakkan berlawanan.
DAC tersebut digunakan untuk meniru tekanan besar yang terjadi di dalam inti Bumi. Alat tersebut mampu bekerja dalam tekanan 1,7 juta kali lebih besar dari tekanan yang ada di permukaan planet ini.
Karakter getaran yang dapat kami ukur pada tekanan luar biasa tinggi ini belum pernah terjadi sebelumnya. Tekanan-tekanan ini ada dalam inti terluar bumi, dan sangat sulit untuk diproduksi ulang lewat sebuah eksperimen, " kata Jennifer Jackson, profesor fisika mineral dari Caltech sekaligus co-author penelitian tersebut, yang dilaksanakan di Argonne National Laboratory Advance Photon Source. Salah satu alasan mengapa memahami inti Bumi merupakan hal penting adalah karena hal tersebut mungkin saja bisa memberi kita petunjuk, tentang sesuatu yang terjadi dahulu ketika Bumi pertama kali terbentuk.
Sumber : http://teknologifisika.blogspot.co.id/
Lapisan Atmosfer paling Misterius di Matahari Berhasil Dipotret
Wahana luar angkasa Interface Region Imaging Spectrograph (IRIS) berhasil mengabadikan citra zona antarmuka Matahari, lapisan terendah atmosfer Matahari yang berbatasan langsung dengan permukaan bintang itu. Lapisan ini adalah bagian paling misterius yang belum banyak diketahui.Citra lapisan atmosfer Matahari tersebut didapatkan 21 jam setelah tim pengendali misi IRIS membuka pintu teleskop wahana ini.“Dengan pembukaan perdana penutup teleskop dan observasi pertama IRIS, kami telah membuka jendela baru tentang keenergian dari atmosfer Matahari,” ujar John Grunsfeld dari Science Mission Directorate NASA Headquarters di Washington DC.
IRIS menangkap struktur magnetik tipis dan arus material di atmosfer Matahari. Struktur magentik dan arus material itu diduga merupakan wujud energi besar yang sebelumnya diprediksikan ada di zona antarmuka Matahari.Diberitakan Fox News, Jumat (26/7/2013), struktur magnetik tipis tersebut tampak seperti struktur serat. Ilmuwan sebelumnya belum pernah mengabadikan struktur ini di Matahari.IRIS juga berhasil mengabadikan beberapa bintik yang berkelap-kelip secara terus-menerus. Kelap-kelip bintik ini mengindikasikan bagaimana energi dibawa dan diserap pada wilayah antarmuka Matahari.
Energi di zona antarmuka ini memengaruhi dinamika atmosfer Matahari. Energi ini juga mampu menaikkan suhu pada lapisan teratas atmosfer Matahari hingga mencapai 1,8 juta derajat Fahrenheit atau sekitar 999.982 celsius.Fenomena yang berhasil diamati pada lapisan terbawah atmosfer Matahari diduga berperan dalam menghasilkan angin Matahari yang menyebar hampir ke seluruh bagian Tata Surya. Angin Matahari yang muncul dalam badai Matahari akan mengganggu jaringan listrik serta sistem GPS di Bumi.
Wilayah antarmuka adalah tempat ultraviolet diproduksi. Dalam jangka waktu dua tahun ini, IRIS akan digunakan untuk mempelajari bagaimana material yang ada di Matahari bergerak, mengumpulkan energi dan meningkatkan suhu pada bagian paling bawah atmosfer matahari. Teleskop IRIS dibuat dengan kombinasi teleskop ultraviolet dan spektograf didesain untuk dapat menangkap gambar resolusi tinggi hanya dalam beberapa detik, membidik wilayah hingga yang hanya sepanjang 240 km di permukaan Matahari.
Dalam beberapa minggu ke depan, para peneliti akan memeriksa data IRIS untuk memastikannya dapat bekerja dengan baik.“Kualitas gambar dan spektrum yang diterima dari IRIS sangat mengagumkan, sesuai dengan apa yang kami harapkan. Ada banyak hal yang harus kita kerjakan untuk memahami gambar tersebut. Namun, kualitas gambar yang dihasilkan akan membantu kita melakukannya,” ujar Alan Title, peneliti utama proyek IRIS di Lockheed Martin di Palo Alto, California.
Sumber : Kompas.com
Fisika dalam tari balet
Fisika dalam tari balet terdapat pada beberapa gerakan tari balet tersebut, teori fisika tentang gaya sentrifugal salah satunya digunakan pada saat penari balet menari berputar dengan tumpuan kaki. Pada bulan April 1999 diadakan pertemuan fisika terbesar abad 20 bertempat di World Conggress Building, Atlanta, AS. Dalam pertemuan itu digelar ratusan tema-tema seminar seperti mekanika klasik, laser, fisika nuklir hingga fisika abad 21. Tema seminar yang menjadi pusat perhatian banyak pengunjung adalah Physics of Dance. Dalam seminar ini membahas penerapan hukum fisika pada gerakan balet yang menghasilkan sesuatu yang berguna, mengejutkan, dan mendorong orang lebih menghargai balet.Sebagian besar gerakan tarian balet menerapkan hukum kelembaman. Gerakan-gerakan ini antara lain diam seimbang, bergerak, melompat, dan berputar. Untuk lebih memperjelas penerapan hukum kelembaman pada gerakan balet, pada seminar itu didatangkan seorang balerina yang memeragakan tarian balet.
Seorang balerina memulai tariannya dengan berjinjit seimbang di atas satu kaki, kaki yang lain terangkat ke belakang, dan tangan terangkat ke atas. Menurut hukum keseimbangan, posisi berdiri di atas daerah kecil bisa tercapai jika pusat berat balerina tepat di atas titik tumpunya. Tetapi ketika posisi pusat berat balerina menyimpang dari posisi seimbang, maka gaya gravitasi akan membuat balerina terpelanting dalam waktu yang relatif singkat.
Bergerak
Setelah melakukan gerak diam seimbang, seorang balerina akan bergerak. Ketika balerina bergerak maju, yang ia lakukan adalah menekan lantai dengan kakinya ke arah belakang. Pada saat mendapat tekanan, lantai bereaksi dan mendorong kaki balerina dengan gaya yang sama besar ke arah depan sehingga balerina bergerak maju. Makin keras kaki balerina menekan lantai, makin cepat balerina bergerak maju. Konsep ini juga kita gunakan pada waktu berjalan.
Ketika penari sedang bergerak ke depan, bisakah ia membelok atau bergerak melingkar? Menurut Newton, benda yang bergerak lurus akan membelok jika ada gaya ke samping. Bagaimana memperoleh gaya ke samping? Seorang balerina mengetahui cara memperoleh gaya ke samping. Ketika balerina akan membelok ke kanan, kakinya akan menekan lantai ke kiri. Lantai akan memberikan reaksi dan menekan balerina ke kanan sehingga lintasannya berbelok ke kanan. Makin keras balerina menekan lantai, makin tajam belokannya.
Melompat
Untuk melakukan gerak melompat, balerina menekan kakinya pada lantai secara vertikal. Dengan memberikan tekanan pada lantai, lantai memberikan reaksi dengan mendorong kaki balerina ke atas. Jika ingin mendapatkan lompatan yang lebih tinggi, maka pada saat melompat lututnya ditekuk. Di sini tekukan lutut bertindak seperti pegas yang tertekan, siap melontarkan benda yang menekannya.
Berputar
Untuk melakukan gerak berputar, balerina menggerakkan ujung sepatu depan dan belakang ke samping berlawanan. Lantai akan memberikan reaksi dengan memberikan gaya yang berlawanan pada kedua ujung sepatu. Ketika sudah berputar, balerina dapat mengatur kecepatan putarnya dengan mengatur besar momen kelembamannya. Momen kelembamannya merupakan kecenderungan benda untuk mempertahankan posisinya untuk tidak ikut berputar.
Beberapa gerakan tari balet diatas merupakan gerakan yang menerapkan teori fisika dalam tari balet.
Sumber : http://fisikazone.com/fisika-dalam-tari-balet/
Interferensi Di Instrument Landing System Pada Pendaratan Pesawat
Pesawat merupakan alat transportasi yang sangat penting di zaman sekarang ini. Jarak yang jauh antar Negara sudah bukan masalah karena dapat ditempuh dalam beberapa jam dengan menggunakan pesawat. bahkan anda dapat “datang ke tujuan sebelum berangkat” dengan menaiki pesawat. pesawat selain sebagai alat transportasi yang penting juga merupakan senjata militer yang tidak kalah penting dan ampuh. Berbagai kemampuan pesawat seperti terbang, melesat, bergerak melebihi kecepatan suara, “menghilang” merupakan aplikasi dari ilmu fisika.Fisika sebagai ilmu dasar memberikan kerangka kerja dan kerangka dasar dalam menciptakan suatu teknologi. Dengan suatu prinsip fisika yang sederhana jika diaplikasikan dapat menciptakan teknologi yang luar biasa. Produk teknologi dari konsep fisika kali ini adalah system navigasi pendaratan pesawat pada bandara atau yang dikenal dengan Instrument Landing System.
Instrument Landing System sangat diperlukan jika keadaan cuaca yang tidak mendukung seperti adanya kabut yang sangat tebal atau asap kebakaran hutan yang telah terjadi akhir-akhir ini sehingga jarak pandang pesawat menjadi sangat dekat. Pesawat yang tidak dapat melihat jelas pastinya akan sulit untuk menentukan lintasan pendaratan pada bandara sehingga diperlukanlah Instrument Landing System agar pesawat dapat mendarat dengan tepat.Prinsip yang mendasari Instrument Landing System adalah percobaan interferensi celah ganda Young. Saat dua celah sumber cahaya memancarkan cahaya, maka cahaya tersebut akan berinterferensi . jika di depan celah tersebut dipasang layar akan Nampak pola interferensi cahaya berupa pola gelap-terang. Pola terang terjadi saat interferensi yang dihasilkan maksimum atau hasil dari interferensi dari dua gelombang yang perbedaan fasenya 1,2,3 atau merupakan bilangan genap. Sedangkan ipola gelap terjadi saat interferensi yang dihasilkan minimum atau hasil interferensi dari dua gelombang yang perbedaan fasenya ½ , 3/2 , 5/2, atau merupakan setengah kelipatan bilangan bulat. Paling tengah dari pola-pola tersebut terdapat terang pusat, dimana letaknya ditengah-tengah diantara dua celah yang merupakan sumber cahaya koheren.
Terang pusat memiliki intensitas paling tinggi. Percobaan celah ganda Young mendasari instrument landing system yang digunakan untuk memandu pesawat udara untuk mendarat dengan aman saat jarak pandang buruk. Meskipun system-sistem yang nyata jauh lebih rumit dibandingkan contoh yang dijelaskan disisni, tetapi prinsip kerjanya pada dasarnya sama. Dua antena radio A1 dan A2 diposisikan berdekatan sejajar dengan landasan , terpisah sejauh beberapa puluh meter. Antenna-antena tersebut memancarkangelombang radio yang koheren yang tidak dimodulasi pada frekuensi sekitar 30 MHz. Saat antena-antena radio tersebut memancarkan gelombang radio, gelombang tersebut akan berinterferensi sehingga terbentuklah pola-pola interferensi berupa gelombang yang kuat (interferensi maksimum) san lemah (interferensi minimum).
Pesawat yang memiliki radio penerima akan “mengunci sasaran” pada sinyal kuat yang dipancarkan di sepanang maksimum hasil interferensi dan pilot mengemudikan pesawatnya sedemikian rupa hingga sinyal yang diterimanya tetap kuat. Jika ia telah menemukan maksimum pusat, maka pesawatnya pasti telah mendapatkan arah yang tepat untuk mendarat saat mencapai landasan. Saat pesawat berada pada maksimum yang salah atau maksimum pertama, bukan maksimum pusat. Petugas dari bandara dapat mengirimkan dua sinyal dari masing-msing antenna dan melengkapi pesawat dengan radio penerima dua channel. Sehingga pilot dapat mengetahui bahwa ia berada pada jalur yang salah.
Sumber : http://tokohtokohduniaku.blogspot.co.id/2016/09/artikel-unik-fisika-interferensi-di.html
Fisika Sangkal Kloning
Istilah kloning ini merupakan topik hangat ilmu pengetahuan jiwa modern sekarang ini, sejak kelahiran Dolly, seekor domba kloning pertama di dunia, orang awam semakin lama semakin antusias terhadap teknik kloning.Mulai dari ilmuwan hingga rakyat biasa, istilah kloning semakin lama semakin sering disebutkan. Tetapi apa arti sebenarnya dari kloning itu? Manusia kloning mengandung arti apa? Ada berapa banyak orang yang pernah berpikir mendalam tentang hal tersebut? Menggunakan kata-kata yang paling mudah dimengerti untuk menjelaskan masalah ini, kloning berarti reproduksi terhadap sejenis materi atau suatu kehidupan, sama dengan membuat induk tubuh yang persis sama dengan materi atau jiwa yang direproduksi (produksi ulang).
Didalam kalangan kultivator dan agama ortodoks menolak atau tidak menyetujui kloning. Bagaimanakah pandangan ilmuwan fisika terhadap materi atau jiwa yang direproduksi serupa ini? Didalam majalah Zi Ran, pernah menerbitkan sebuah artikel yang mengulas tentang masalah ini. Dalam artikel itu ditulis bahwa ilmuwan fisika berpendapat tidak mungkin mengkloning sesuatu persis sama, tidak perduli dia itu materi yang tidak bernyawa ataupun materi yang bernyawa. Biarpun fisika kuantum juga sedang berusaha mereproduksi partikel kuantum, misalnya seperti atom dan proton, tetapi reproduksi semacam ini mutlak tetap ada kesalahan atau selisih reproduksi.
Menurut teori ilmu fisika, jika akan mereproduksi partikel yang persis sama, partikel awal itu harus dimusnahkan, jika tidak partikel yang baru direproduksi ini tidak mungkin bisa mencapai keadaan yang sama persis dengan partikel awal, kedua partikel tersebut tidak mungkin bisa berkoeksistensi.Kalau begitu apakah teori tersebut juga sesuai dengan benda berjiwa yang terbentuk dari partikel yang banyaknya tak terhitung?
Ilmuwan fisika dari sebuah universitas Amsterdam, Belanda, telah membuktikan: Teori “tidak bisa dikloning” juga sesuai untuk dipakai dalam karya klasik dari multisistem. Mereka menemukan bahwa tidak mungkin mereproduksi satu sistem yang sama persis dengan sistem asalnya, jika ingin direproduksi ulang (kloning) akan mengacaukan keadaan sistem semula, jika demikian sudah bukan sistem semula itu lagi. Dalam artikel itu juga dikatakan, menurut prinsip ini maka kloning pada obyek yang hidup juga mutlak tidak mungkin mereproduksi suatu individu yang persis sama dengan aslinya. Penyebaran dan keadaan partikel dalam tubuh individu yang baru ini tidak bisa terhindar, pasti sangat berbeda sekali dengan tubuh induknya. Oleh karena itu ilmuwan fisika sama sekali tidak mengakui keberadaan kloning yang sebenarnya.
Sumber : http://rumpunartikel.blogspot.co.id/2010/10/fisika-sangkal-kloning.html
Dunia Tidak Punya Awal dan Akhir
KOMPAS.com — Kajian terbaru fisikawan Kanada dan Mesir menyatakan bahwa dunia tidak mengenal awal dan akhir. Big bangtidak pernah ada.
Ahmed Farag Ali dari Zewail City of Science and Technology di Mesir dan Saurya Das dari University of Leithbridge di Kanada menemukan kenyataan itu ketika berupaya mempelajari singularitas, obyek mampat sangat kecil saat big bang terjadi. Untuk memahami singularitas, fisikawan harus mengawinkan mekanika kuantum—hukum fisika yang berlaku pada obyek sangat kecil—dengan relativitas umum yang diajukan oleh Albert Einstein. Ali dan Das berupaya memahami singularitas dengan sebuah persamaan yang dikembangkan oleh Amal Kumar Raychaudhuri, profesor pembimbing Das saat kuliah S-1 di Presidency University di Kolkata, India.
Ketika kedua fisikawan itu mengutak-atiknya, mereka menemukan bahwa persamaan itu mendeskripsikan fluida yang tersusun atas partikel kecil. Ali dan Das menduga bahwa fluida yang dideskripsikan dalam persamaan tersusun atas graviton. Graviton sendiri merupakan partikel yang telah lama diduga keberadaannya di alam semesta walaupun belum berhasil ditemukan.Dengan persamaan pula, dua fisikawan itu berusaha memprediksi perilaku fluida hingga jauh ke masa lalu. Yang mengejutkan, lewat studi tersebut, mereka tidak menemukan singularitas. Artinya, dunia tidak punya awal."Dunia akan bertahan selamanya. Dunia tidak punya akhir. Dengan kata lain, tidak ada singularitas," kata Das.
Diberitakan Nature Middle East, 28 Januari 2015 lalu, Das juga menuturkan bahwa kajiannya juga berhasil memecahkan teka-teki tentang energi gelap, energi yang berkontribusi pada pengembangan alam semesta.Ketika Das menentukan massa tertentu graviton, mereka menemukan bahwa densitas gravitasi fluida sama dengan materi gelap. Kesesuaian itu menjelaskan tentang kekuatan yang dimiliki energi gelap.Hasil riset atau pemodelan Ali dan Das dipublikasikan baru-baru ini di jurnal Physical Letters B. Mengomentari hasil pemodelan itu, Brian Koberlein, pakar komunikasi sains dari Rochester Institite of Technology, mengungkapkan bahwa tidak ada singularitas belum tentu tidak ada big bang. Menurut Koberlein, big bang adalah teori yang sudah sangat kuat sehingga tidak akan goyah. Ia mengatakan, paper terbaru Ali dan Das tidak mendatangkan kemajuan pandangan dalam kosmologi.
Sumber : http://sains.kompas.com/read/2015/02/11/08000021/Riset.Fisika.Terbaru.Dunia.Tidak.Punya.Awal.dan.Akhir
Nasa Temukan 10 Lubang Hitam Raksasa
Lewat teleskop antariksa yang kuat, lembaga antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan tidak hanya satu, tapi 10 lubang hitam raksasa yang tersembunyi di jantung galaksi terjauh. Ini adalah temuan besar pertama bagi laboratorium observasi antariksa NASA.
NASA menyatakan penemuan ini sebenarnya terjadi secara kebetulan ketika para astronom sedang menganalisis gambar hasil teropongan Nuclear Spectroscopic Telescope Array (NuSTAR). Teleskop sinar-X ini dirancang khusus untuk berburu lubang hitam.
“Lubang hitam terlihat di latar belakang gambar yang sedang kami amati,” kata David Alexander, seorang profesor di departemen fisika Durham University, yang terlibat dalam penelitian.
Tim astronom lantas memastikan temuan mereka dengan pengamatan dari pusat observasi sinar-X Chandra milik NASA dan satelit XMM-Newton milik Badan Antariksa Eropa. Keduanya ternyata juga melihat cahaya berenergi rendah yang menjadi indikasi keberadaan lubang hitam.
Alexander mengatakan, sepuluh lubang hitam raksasa yang baru saja ditemukan hanyalah awal dari ratusan penemuan lain yang diharapkan segera menyusul. “Semain banyak ditemukan, para ilmuwan akan lebih dapat memahami populasi lubang hitam raksasa,” ujarnya seperti dikutip laman Space, Kamis, 12 September 2013.
Sumber : Tempo, 12 September 2013
Kata Laser adalah sebuah singkatan dari bahasa Inggris yaitu Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation yang mempunyai arti pengerasan pancaran cahaya berdasarkan emisi terstimulasi .Yang pokok dari emisi terstimulasi ini adalah cahaya (foton) menjalar dengan arah, energi dan fase yang sama (koheren). Pada tahun 1958 laser telah diramalkan oleh Townes dan Schawlow,dan untuk hal tersebut Townes mendapat hadiah Nobel tahun 1981. Baru pada tahun 1960, dua tahun setelah diramalkan dapat direalisasikan oleh Th Maiman, dengan laser terbuat dari rubi.
Radiasi elektromagnet dapat berinteraksi dengan atom atau molekul yang mempunyai tingkat energi dalam keadaan dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi karena memperoleh energi. Atom atau molekul yang tereksitasi dapat kembali ke keadaan dasar dengan dua cara yaitu emisi spontan dan emisi terstimulasi. Radiasi emisi spontan adalah Radiasi yang dipancarkan secara langsung oleh atom atau molekul yang tereksitasi ketika menuju posisi level energi yang lebih rendah.
Atom tereksitasi = atom keadaan dasar + foton
Radiasi emisi stimulasi adalah radiasi yang dipancarkan ketika foton lain menumbuk atom atau molekul tereksitasi. Energi foton harus sama dengan selisih level energi transisi atom atau molekul tereksitasi. Foton yang dihasilkan sama dengan foton yang datang dan dapat mestimulasi emisi pada atom tereksitasi yang lain.
Atom tereksitasi + foton = atom keadaan dasar + 2 foton
Probabilitas foton baru untuk menginduksi atom tereksitasi lain adalah sama dengan probabilitas foton untuk diserap oleh atom dalam keadaan dasar. Reaksi rantai dapat terjadi bila jumlah atom dalam keadaan tereksitasi lebih banyak daripada atom berkeadaan dasar. Untuk itu diperlukan paling sedikit tiga level energi. Atom mula-mula dalam keadaan dasar E1, lalu tereksitasi ke keadaan tereksitasi E3 karena energi dari luar. Dari E3 secara spontan jatuh ke keadaan metastabil E2 dalam waktu kira-kira 1ns (10-9s) , keadaan E2 membutuhkan waktu kira-kira 1ms (10-3s) probabilitas untuk ke keadaan dasar rendah. Oleh karena itu secara cepat atom terakumulasi pada keadaan metastabil yang jumlahnya lebih banyak dari pada atom keadaan dasar. Setelah populasi berkebalikan reaksi rantai radiasi emisi stimulus akan terjadi. Untuk memperbesar intensitas foton, cermin dipasang pada kedua ujung, cermin penuh dan pada ujung yang lain cermin sebagian. Foton yang dihasilkan akan dipantulkan bolak-balik sepanjang alat dan menginduksi atom-atom tereksitasi lain agar menghasilkan foton yang lebih banyak. Sebagian foton akan keluar sebagai sinar laser pada ujung yang diberi cermin sebagian.
Prinsip pengerasan cahaya dengan cara emisi terstimulasi tidak begitu saja dapat direlisasikan.Karena atom atau molekul dalam keadaan dasar jika diberi foton akan diabsorbsi bukan digandakan.Banyaknya foton yang diabsorbsi sebanding dengan kerapatannya.Karena absorbsi ini sebagian akan mengemisi secara spontan.Emisi spontan tidak tergantung banyaknya foton, tetapi bergantung populasi. Emisi terstimulasi terjadi jika kerapatan pada tingkat energi yang lebih tinggi lebih besar dari keadaan dasar hal ini disebut keadaan inverse. Keadaan inverse ini dapat diperoleh dengan cara memompa populasi secara optis atau listrik.
Ada beberapa macam laser misalnya : laser rubi dibuat oleh Mainman di tahun 1960, menggunakan silinder rubi (kristal alumunium oksida dicampur 0,1 persen kromium). Atom kromium mempunyai tiga level sistem energi.Juga ada laser Helium-Neon terdiri dari campuran helium (85 persen) dan neon (15 persen) pada tekanan rendah. Dan juga ada laser ion argon serta laser karbondioksida.
Aplikasi laser diterapkan dalam berbagai bidang. Antara lain di kedokteran : pisau bedah yang steril, pemotong pembuluh darah, pemasangan retina,penyembuhan sakit kulit. Untuk aplikasi teknologi : memotong dan mengelas logam,persenjataan untuk peluru kendali, ,telekomunikasi,sumber cahaya yang bisa berinterferensi sehingga terjadi laser disc. Dan pada bidang sains: Mengukur pergerakan benda yang jauh, misal bulan, mengukur laju aliran gas dan zat cair, pemetaan, penentuan jarak yang tepat dan banyak aplikasi yang lainnya.
Sumber : http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1269671886
Medan Magnet Bumi Melemah
Tiga satelit Badan Antariksa Eropa, mengungkap medan magnet bumi yang terus melemah. Fenomena itu menandai pergeseran kutub yang sedang terjadi dan akan berlangsung hingga 2019.
Sampel bebatuan yang dikumpulkan dari dasar Samudera Atlantik mengungkap fenomena alam raksasa yang akan dialami Bumi. Menurut ilmuwan, sampel tersebut membuktikan bahwa medan magnet bumi bertukar antara utara dan selatan setiap 250.000 tahun.
Perubahan medan magnet terakhir dialami 780.000 tahun silam, yang disebut dengan Pertukaran Brunhes-Matuyama. Menurut ilmuwan, perubahan selanjutnya akan terjadi dalam beberapa ribu tahun kedepan, tergolong cepat dalam ranah geologi.
Temuan tersebut didapat melalui citra beresolusi tinggi yang dibuat oleh tiga satelit milik Badan Antariksa Eropa (ESA), atau yang sering disebut sebagai konstelasi Swarm. Diluncurkan 2013 silam, Swarm mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan medan magnet bumi.
Medan Magnet Bumi Melemah
Ketiga satelit serupa itu, Alpha, Bravo dan Charlie, memiliki Magnetometer yang bisa mencatat arah dan kekuatan medan magnet. Alat pengukur magnet itu dipasang pada tongkat sepanjang empat meter, agar meminimalisir gangguan dari perlengkapan lain di badan satelit.
Observasi dan penelitian selama enam bulan memastikan tren umum bahwa medan magnet Bumi mulai melemah. Fenomena ini terutama menguat di belahan langit bagian barat. Sebaliknya di selatan Samudera Hindia, medan magnet bumi menguat sejak Januari.
Medan magnet berperan besar menaungi kehidupan di Bumi. Ia melindungi atomosfer Bumi dari hujan partikel bermuatan listrik yang berasal dari Matahari. Partikel tersebut bisa melenyapkan atmosfer sebuah planet, seperi yang terjadi pada planet Mars.
Kutub Bergerak
Medan magnet bumi tercipta ketika logam cair yang mengitari inti bumi berputar dan membentuk arus konveksi yang bergerak sekitar sepuluh kilometer per tahun.
Pertukaran kutub berlangsung di dalam perut bumi. Selama beberapa bulan kedepan, ilmuwan ESA akan menganalisa data yang dikumpulkan untuk mengungkap kontribusi magnetik dari sumber lain, seperti mantel dan kerak bumi, samudera, ionosfer serta magnetosfer.
Saat ini kutub selatan di sekitar Kanada bergerak setiap hari sejauh 90 meter. Menurut ilmuwan, pergeseran itu akan terus berlangsung ke arah utara hingga tahun 2019. Analisa teranyar juga memastikan pergeseran medan magnet di kutub utara ke arah Siberia.
Sumber : http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1403965937
Selasa, 02 Mei 2017
KERETA MAGLEV ( MAGNET LEVITATION)
Richard Trevithick memperkenalkan lokomotif uap pada tanggal 21 Februari 1804, kereta tersebut melaju dengan kecepatan 8km/jam (5mph). Pada tahun 1815 seorang Inggris yang bernama George Stephenson membuat lokomotif uap untuk barang yang pertama di dunia yang digunakan oleh pertambanga Killingworth. Pada tahun 1825, dia memperkenalkan kereta api penunmpang pertama yang dapat melaju dengan 25 km/jam (16mph). Saat ini kereta dapat melayang di atas rel dengan kecepatan 500km/jam (311mph).
Pada saat sekarang ini manusia membutuhkan suatu yang dapat mempercepat kegiatan manusia baik dari segi apapun. Salah satunya yaitu dalam segi transportasi, manusia membutuhkan transportasi yang lebih cepat guna menghemat waktu dalam kehidupan manusia dalam era global sekarang.
Maglev (Magnetically Levitated Trains) atau kereta api yang mengambang secara magnetis. Maglev atau letivasi magnet adalah teknik mengangkat objek menggunakan prinsip magnet dalam Fisika Dasar. Dua kutub magnet yang sama akan tolak menolak dan yang berbeda akan tarik menarik.
Kereta Maglev dapat bergerak dikarenakan dibagian bawah masing-masing kaki kereta Maglev ada 2 bagian magnet yaitu magnet penyokong (Support Magnet) adalah magnet yang menarik kereta agar mengambang dan menggerakkannya. Sedangkan dibagian sisi-sisinya adalah magnet penuntun (Guidance Magnet) menjaga kereta tetap di jalur rel. Magnet penyokong dan penuntun ini di pasang pada kedua sisi sepanjang kaki kereta dan sistem control elektronik memastikan kereta melayang.
Kereta Maglev mengambang kurang lebih 10 cm diatas rel magnetiknya. Dorongan ke depan dilakukan melalui interaksi antara rel magnetik dengan dengan mesin induksi yang juga menghasilkan medan magnetic di dalam kereta. Dengan tidak adanya gesekan dengan rel ini menyebabkan kecepatan setinggi itu bisa dicapai. Selain itu juga suara di dalamnya juga jadi sangat tenang.
Jepang merupakan Negara yang maju dalam bidang teknologi, Jepang adalah penguasa terdepan teknologi untuk kereta api super cepat di dunia. Kereta Jepang Shinkansen melayang 10 cm (3,9 in) diatas relnya. Shinkansen menggunakan rodanya hingga mencapai kecepatan 100 km/jam (62 mph) sebelum dia benar-benar melayang. Pada kecepatan tertentu, helium encer yang sangat dingin digunakan untuk meminimalkan kehilangan energi pada bidang maknit. Sedangkan jenis yang dibuat di Eropa menggunakan maknit biasa, tetapi membuatnya lebih cepat melayang
Sistem kendali pada Shinkansen MLX01 Maglev menggunakan sistem synchronous motor (LSM). Sistem ini diperlukan untuk memasok listrik ke koil pada rel sehingga membuat kereta melayang setinggi 10 cm diatas permukaan rel.
Pada kerete Maglev sistem yang digunakan adalah tenaga elektromaknit antara maknit superkondukting pada badan kereta dengan koil pada bantalan rel. Pada saat maknit melewati dengan kecepatan tinggi, sebuah daya listrik muncul pada koil, yang mengakibatkan terjadinya medan elektromaknit sementara. Hasilnya, terjadi dua tenaga, yang saling mendorong dan menarik maknit superkondukting sehingga kereta melayang diatas bantalan rel. Daya ini pula menyebabkan kereta dapat melaju dengan kecepatan sangat tinggi.
Kereta maglev ketika bergerak dan mengerem di kendalikan oleh sistem SLLMotor. Motor ini tidak terdapat dalam kereta maglev melainkan di relnya sendiri. Fungsinya sama seperti seperti motor rotasi elektronik yg umum hanya saja lilitan dari motor di rubah menjadi bagian dari rel sementara magnet dari motor menjadi bagian dari kereta magnet. Medan magnetik yg menggerakkan kereta magnet dihasilkan oleh lilitan di rel.
Kereta maglev saat berpindah jalur rel menggunakan sistem perpindahan jalur rel baja yang bisa melengkung (bendable steel switches system). Pada saat menikung kereta maglev bisa mencapai kecepatan 200km/jam dan 300-400km/jam ketika bergerak lurus.
Fungsi sistem kontrol (kontrol room) adalah menjaga keselamatan kereta-kereta maglev, mengatur perpindahan jalur rel dll. Kereta maglev berkomunikasi dengan sistem kontrol melalui sistem komunikasi radio. Sistem komunikasi ini dilakukan secara otomatis yg terpasang pada sistem rel dan kereta maglev. Sistem radio memberikan informasi lokasi kereta magnet dan mengaktifkan rel yg akan dan sedang dilalui kereta maglev.
Teknologi maglev ini menyebabkan kereta maglev bisa beroperasi dalam kecepatan 300-400km/jam. Dalam uji coba di Jepang, JR-Maglev Kereta maglev tercepat dunia dengan kecepatan resmi, 581 km/jam (2003, Guiness World Record). Penggunaan energi kereta maglev lebih rendah dari kereta api/listrik, 3x lebih hemat dari mobil dan 5x lebih hemat dari pesawat terbang.Lebih dari itu kereta maglev tidak berisik dan berguncang karena tidak ada suspensi apalagi roda. Perawatan yang murah dan konsumsi energi yang hemat dibanding kereta api/listrik menjadi faktor penting bagi pertumbuhan ekonomi. Kereta maglev terdiri dari 2 gerbong minimal dan tergantung dari jumlah penumpang maksimal bisa 10 gerbong. Kereta maglev bisa juga sebagai kereta kargo dengan kapasitas seberat 15ton/gerbong.
Sumber: http://teguhbaguspribadi-fkh12.web.unair.ac.id/artikel_detail-65892-Kumpulan%20Artikel%20Unik-KERETA%20MAGLEV%20(%20MAGNET%20LEVITATION).html
Langganan:
Postingan (Atom)
Fisika Kelas XI (Alat Optik)
ALAT OPTIK Alat optik merupakan alat-alat fisis yang memanfaatkan sifat pemantulan da...

-
Interferensi Di Instrument Landing System Pada Pendaratan Pesawat Pesawat merupakan alat transportasi yang sangat penting di zaman s...
-
Fisika dalam tari balet Fisika dalam tari balet terdapat pada beberapa gerakan tari balet tersebut, teori fisika tentang gaya sentrifugal...
-
Lapisan Atmosfer paling Misterius di Matahari Berhasil Dipotret Wahana luar angkasa Interface Region Imaging Spectrograph (IRIS) be...